Rabu, 25 Juni 2008

25 orang terkaya.... Klik ini untuk link sumber berita

From: Naufal_arc
Date: Tue, 24 Jun 2008 21:21:17 -0000
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Daftar 25 Pejabat Negara Terkaya di Indonesia
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com

Daftar 25 Pejabat Negara Terkaya di Indonesia

Untuk pejabat negara di pimpin oleh Ical dengan Bakrie Grupnya disusul
oleh Yusuf Kalla dengan Kalla Interprisenya, sedangkan pejabat
pemerintah daerah khususnya gubernur terkaya, ditempati Rudolf
Pardede, Gubernur Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Tercatat dalam
LHKPN, Rudolf yang juga mantan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat
ini banyak memiliki harta kekayaan berupa logam/ batu mulia dan barang
seni/ antik senilai di atas Rp100 milyar. Secara keseluruhan, Rudolf
telah memiliki kekayaan sekitar Rp298 milyar atau hampir sepertiga
dari kekayaan Ical. Sedangkan untuk gubernur termiskin diantara yang
lain dipegang oleh Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi.

25 PEJABAT NEGARA TERKAYA

1 Aburizal Bakrie Menteri Koord. Kesra = Rp. 994,349,061,983 Thn 2005
2 Muhammad Jusuf Kalla Wakil Presiden = Rp. 134,265,037,046 Thn 2005
3 Fahmi Idris Menteri Perindustrian = Rp. 85,279,605,847 Thn 2006
4 Meutia Hatta S. Meneg. Pbdy. Perempuan = Rp. 38,459,989,300 Thn 2004
5 Agung Laksono Ketua DPR = Rp. 16,418,293,000 Thn 2001
6 Jero Wacik Menteri Kebudayaan & Pariwisata = Rp. 15,561,250,000 Thn 2004
7 Mari Elka Pangestu Menteri Perdagangan = Rp. 15,142,939,762 Thn 2004
8 Boediono Menteri Koordinator Perekonomian = Rp. 14,046,878,563 Thn 2004
9 M. Yusuf Asy'ari Meneg. Perumahan Rakyat = Rp. 13,232,400,000 Thn 2004
10 Adhyaksa Dault Meneg. Pemuda & Olahraga = Rp. 12,578,026,320 Thn 2004
11 Bambang Sudibyo Mendiknas = Rp. 12,489,646,528 Thn 2004
12 Anwar Nasution Ketua BPK = Rp. 11,968,769,205 Thn 2001
13 Sofyan Djalil Menteri Negara BUMN = Rp. 10,857,373,418 Thn 2007
14 Hatta Rajasa Menteri Sekretaris Negara = Rp. 9,727,063,000 Thn 2004
15 M Maftuh Basyuni Menteri Agama = Rp. 8,907,602,000 Thn 2004
16 Purnomo Yusgiantoro Menteri Energi & SDM = Rp. 7,623,418,134 Thn 2004
17 Sri Mulyani Menteri Keuangan = Rp. 7,376,539,461 Thn 2006
18 Paskah Suzetta Meneg./Ketua Bapenas = Rp. 6,963,214,000 Thn 2006
19 Jenderal (Pol) Sutanto Kepala POLRI = Rp. 5,931,696,900 Thn 2006
20 Rachmat Witoelar Meneg.Lingkungan Hidup = Rp. 5,758,178,340 Thn 2004
21 Juwono Sudarsono Menteri Pertahanan = Rp. 5,661,800,000 Thn 2004
22 Erman Suparno Menteri Tenaga Kerja&Trans. = Rp. 5,510,185,751 Thn 2006
23 Hassan Wirajuda Menteri Luar Negeri = Rp. 5,101,987,654 Thn 2004
24 Siti Fadilah Supari Menteri Kesehatan = Rp. 4,738,300,000 Thn 2004
25 Susilo Bambang Yudhoyono Presiden 4,652,069,796 Thn 2004

25 GUBERNUR TERKAYA

No Nama Lembaga Total TBN
1 Rudolf Mazvoka Pardede Gubernur Sumut = Rp. 298,740,200,000 Thn 2001
2 Fadel Muhammad Gubernur Provinsi Gorontalo = Rp. 149,752,933,448 Thn
2002
3 Zulkifli Gubernur Provinsi Jambi = Rp. 58,888,946,621 Thn 2004
4 Fauzi Bowo Gubernur Provinsi DKI Jakarta = Rp. 33,801,168,988 Thn 2006
5 Anwar Adnan Saleh Gubernur Sulawesi Barat = Rp. 30,287,981,975 Thn 2002
6 Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur DIY= Rp. 20,184,763,982 Thn 2001
7 Ratu Atut Chosiyah Gubernur Banten = Rp. 17,810,707,822 Thn 2002
8 Agusrin Nadzamudin Gubernur Bengkulu = Rp. 12,350,448,400 Thn 2005
9 Agustin Teras Narang Gubernur Kalteng = Rp. 9,427,930,752 Thn 2004
10 Imam Utomo S Gubernur Jawa Timur = Rp. 6,616,092,638 Thn 2001
11 Danny Setiawan Gubernur Jawa Barat = Rp. 4,432,340,226 Thn 2001
12 Syahrial Oesman Gubernur Sumatera Selatan = Rp. 3,758,042,878 Thn 2005
13 Ismeth Abdullah Gubernur Kepulauan Riau = Rp. 3,697,058,000 Thn 2005
14 Karel Albert Ralahalu Gubernur Maluku = Rp. 3,511,005,232 Thn 2004
15 Piet Alexander Tallo Gubernur NTT = Rp. 3,306,801,297 Thn 2005
16 Rudi Arifin Gubernur Kalimantan Selatan = Rp. 2,409,211,550 Thn 2007
17 M Rusli Zainal Gubernur Provinsi Riau = Rp. 2,365,623,114 Thn 2002
18 S. H. Sarundajang Gubernur Sulawesi Utara = Rp. 2,350,767,000 Thn 2001
19 Eko Maulana Ali Gubernur Kep. Ba-Bel = Rp. 2,299,600,000 Thn 2006
20 Suwarna A.F. Gubernur Kalimantan Timur = Rp. 2,257,243,186 Thn 2001
21 M. Amin Syam Gubernur Sulawesi Selatan = Rp. 1,775,973,000 Thn 2001
22 Sjachroedin ZP Gubernur Lampung = Rp. 1,495,500,000 Thn 2003
23 Dewa Made Beratha Gubernur Bali = Rp. 1,320,726,894 Thn 2001
24 Lalu Serinata Gubernur NTB = Rp. 740,224,387 Thn 2002
25 Gamawan Fauzi Gubernur Sumatera Barat = Rp. 667,140,890 Thn 2001

25 BUPATI TERKAYA

No Nama Kabupaten Total TBN
1 Rina Iriani S. R. Bupati Karanganyar = Rp. 55,945,062,244 Thn 2005
2 Untung Sarono W Sukarno Bupati Sragen = Rp. 33,474,528,000 Thn 2002
3 Begug Poernomosidi Bupati Wonogiri = Rp. 28,780,000,000 Thn 2005
4 Ujang Iskandar Bupati Kotawaringin Barat = Rp. 21,789,880,000 Thn 2005
5 I Wayan Geredeg Bupati Karang Asem = Rp. 19,388,721,000 Thn 2005
6 Probo Yulastoro Bupati Cilacap = Rp. 16,082,077,852 Thn 2006
7 Monang Sitorus Bupati Samosir = Rp. 14,181,360,308 Thn 2005
8 Masfuk Bupati Lamongan = Rp. 11,200,711,889 Thn 2005
9 Endang Setyaningdyah Bupati Demak = Rp. 10,830,604,216 Thn 2005
10 Syaukani HR Bupati Kutai Kartanegara = Rp. 10,304,683,430 Thn 2004
11 Putu Bagiada Bupati Buleleng = Rp. 10,212,680,000 Thn 2006
12 AA. Sampurna Jaya Bupati Lampung Tengah = Rp. 10,076,500,000 Thn 2005
13 Sutrisno Bupati Pacitan = Rp. 10,040,249,782 Thn 2002
14 RM Luntungan Bupati Minahasa Selatan = Rp. 8,810,000,000 Thn 2005
15 Zulkifli Anwar Bupati Lampung Selatan = R

Kamis, 19 Juni 2008

Burung yang aneh dan pecinta sejati.

---------- Forwarded message ----------
From: "Jafar G. Bua"

Maleo, Burung Antipoligami yang Terancam Punah

Maleo, Burung Antipoligami yang Terancam Punah

Bahasa latin satwa yang masuk dalam bangsa Aves atau burung-burungan
ini adalah Macrocephalon maleo. Tubuhnya kecil, tapi telurnya tiga kali
lebih besar dari telur bebek. Beratnya 450 gram per butirnya.

Klik judul untuk membaca lanjutan...

Sabtu, 14 Juni 2008

Putri Banjar Di Tanah Dayak, Oleh: Marko Mahin

Bangunan berwarna kuning berbentuk rumah adat Banjar itu, memang agak
tersembunyi di balik rimbunan pohon karet yang tumbuh subur. Kalau kita
bepergian dari Banjarmasin ke Tamiang Layang dan melintasi Desa Jaar, bangunan
itu tidak tampak dari jalan raya. Sebuah bangunan sekolah dasar akan
menghalangi pandangan kita.
 
Menurut tetuha adat di Desa Jaar, di dalam bangunan berbentuk rumah adat Banjar
itu terdapat pusara Putri Mayang Sari. Ia adalah putri Sultan Banjar yang
pernah menjadi pemimpin di Tanah Dayak Ma'anyan. Karena itu bagi orang Dayak
Maanyan, bangunan unik itu mempunyai arti dan makna tersendiri.
 
Tulisan ini bertujuan memaparkan hubungan antara Urang Banjar dan Urang
Ma'anyan yang bersumber dari tradisi lisan. Dalam mengumpulkan data untuk bahan
tulisan ini, saya dibantu Hadi Saputra Miter, putra Dayak Ma'anyan asal Tamiang
Layang yang sekarang kuliah di STT-GKE Banjarmasin.
 
Putri Mayang Sari
 
Menurut sejarah lisan orang Dayak Ma'anyan, Mayang Sari yang adalah putri
Sultan Suriansyah yang bergelar Panembahan Batu Habang dari istri keduanya,
Noorhayati. Putri Mayang Sari dilahirkan di Keraton Peristirahatan Kayu Tangi
pada 13 Juni 1858, yang dalam penanggalan Dayak Ma'anyan disebut Wulan
Kasawalas Paras Kajang Mamma'i. Sedangkan Noorhayati sendiri, menurut tradisi
lisan orang Dayak Ma'anyan adalah perempuan Ma'anyan cucu dari Labai Lamiah,
tokoh mubaligh Suku Dayak Ma'anyan.
 
Putri Mayang Sari diserahkan oleh Sultan Suriansyah kepada Uria Mapas, pemimpin
dari tanah Ma'anyan di wilayah Jaar Sangarasi. Dituturkan, dalam kesalahpahaman
Pangeran Suriansyah membunuh saudara Uria Mapas yang bernama Uria Rin'nyan
yaitu pemimpin di wilayah Hadiwalang yang sekarang bernama Dayu. Akibatnya,
Sultan Suriansyah terkena denda Adat Bali, yaitu selain membayar sejumlah
barang adat juga harus menyerahkan anaknya sebagai ganti orang yang dibunuhnya.
 
Setelah Uria Mapas meninggal dunia, penduduk setempat mengangkat Putri Mayang
Sari untuk memimpin daerah Sangarasi yang sekarang bernama Ja'ar --lima
kilometer dari Tamiang Layang. Kepemimpinan Mayang Sari sangat diakui
masyarakat setempat, karena selain putri dari seorang Sultan Banjar, ia adalah
saudara angkat Uria Mapas Negara.
 
Dalam tradisi Dayak Ma'anyan, Putri Mayang Sari dicitrakan sebagai perempuan
berambut panjang dan berparas cantik. Namun bukan hanya kecantikan yang
mempesona dimilikinya, tetapi kemampuan menyejahterakan rakyat di wilayah yang
dipimpinnya. Dituturkan, pada masa hidupnya Putri Mayang Sari tidak pernah
diam. Ia rajin mengadakan kunjungan ke desa untuk mengetahui kehidupan rakyat
yang sebenarnya, dan secara khusus untuk mengetahui bagaimana ketahanan pangan
masyarakat. Ia selalu mengawasi bagaimana hasil panen masyarakat. Untuk
meningkatkan hasil panen, Putri Mayang Sari menganjurkan agar penduduk menanam
padi di daerah berair, karena hasil panennya lebih baik daripada di daerah
kering (tegalan).
 
Rute kunjungan Putri Mayang Sari setiap tahun adalah melewati daerah timur
yakni Uwei, Jangkung, Waruken, Tanjung. Kemudian daerah barat yaitu Tangkan,
Serabun, Beto, Dayu, Patai, Harara dan kembali ke Jaar Sangarasi. Menurut
kepercayaan orang Dayak Ma'anyan, daerah atau wilayah yang dikunjungi atau
dilewati Putri Mayang Sari itu selalu mendapat berkah-keberuntungan, misalnya
pohon buah berbuah lebat. Konon, buah langsat di daerah Tanjung yang terkenal
manis dan disenangi banyak orang adalah karena daerah Tanjung adalah tempat
singgah Putri Mayang Sari.
 
Kendati beragama Islam, dalam menjalankan pemerintahannya Putri Mayang Sari
menggunakan sistem mantir epat pangulu isa yaitu sistem pemerintahan
tradisional Dayak Ma'anyan. Dalam pola kepemimpinan ini, satu wilayah ditangani
empat pemimpin (mantir) dan satu pengulu. Empat mantir mengurus masalah
pemerintahan, sedangkan pengulu mengatur seluk beluk Hukum Adat. Dalam
pemerintahannya memang ada dua hal yang diprioritaskan, yaitu terpenuhnya
kebutuhan pangan rakyat dan tegaknya Hukum Adat yang bagi orang Dayak Ma'anyan
adalah tataaturan kehidupan.
 
Setelah mengalami sakit selama tiga hari, pada 15 Oktober 1615 atau dalam
penanggalan Dayak Ma'anyan disebut Wulan Katiga Paras Kajang Minau, Putri
Mayang sari wafat. Karena kecintaan rakyat kepadanya, jasadnya tidak langsung
dikuburkan, tetapi disemayamkan terlebih dahulu di dalam rumah hingga kering.
Setelah mengering, karena cairan dari mayat disalurkan ke dalam tempayan, jasad
Putri Mayang dibawa ke seluruh daerah agar semua rakyat mendapat kesempatan
memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin mereka yang telah meninggal
dunia. Akhirnya, jenazah Putri disemayamkan di Sangarasi yaitu wilayah Jaar
sekarang.
 
Urang Banjar

”MASYARAKAT TALAN BINGUN OLEH STATUS TANAH DI DESA MEREKA”

Masyarakat Desa Talan Kecamatan Banua Lawas dan sekitarnya mendapat informasi tanah tersebut telah dibagi (tidak tahu orangnya yang membagi) mungkin untuk dapat nantinya seperti yang kita ketahui akan dibukannya Perusahaan Kelapa Sawit di Daerah tersebut Atau untuk kepentingan/ keinginan lainnya.
Informasi ini sangat menghawatirkan kami apabila sistem pembagian itu tidak sesuai dengan keputusan bersama/rapat terlebih dahulu, yang dihadiri minimal 2/3 dari jumlah KK didesa kami. Kami juga mendapat informasi bahwa yang banyak mendapatkan tanah tersebut secara langsung (Pembebasan/Pembagian Tanah) adalah orang luar dari Desa kami.
Pada Selasa tanggal 13 Mei 2008 yang lalu sekitar jam 14.05 WITA s/d 15.45 WITA, kami minta LangsaT ( Langkah Menuju Sejahtera Tabalong ) untuk menjelaskan persoalan tersebut dan ternyata perwakilan dari organisasi ini tidak mengetahui dengan pasti namun memberikan solusi berdasarkan informasi yang kami sampaikan pada pertemuan yang dihadiri oleh beberapa masyarakat Talan.
Untuk itu masyarakat Desa Talan kecamatan Banua Lawas meminta dibijaksanai atas dasar, antara lain :
1. Belum/tidak mendapat informasi pasti bahwa tanah tersebut di Bebaskan/dibagikan kemasyarakat dari status asal tanah Negara,
2. Belum adanya rapat Desa yang dihadiri  ⅔ KK Desa Talan yang sebelumnya dibagikan undangan rapat kepada KK yang ada di Desa Talan,
3. Belum adanya kesepakatan masyarakat bahwa tanah tersebut akan dibagi-bagi sesuai dengan pembebasan/pembagian tanah,
4. Memperhatikan Surat Edaran Nomor : 181.1/392/Kum, Perihal Administrasi. Yang ditanda tangani Seketaris Daerah An. Bupati Tabalong Drs. Akhamad Bakhith. Dalam rangka tertib administrasi pertanahan dan mencegah terjadinya sengketa tanah ……. (kalau dianggap berlaku).
5. Memperhatikan nantinya Danau Undan sebagai sumber air yang mengaliri beberapa Desa termasuk Desa Talan,
Yang perlu dilakukan oleh pihak terkait diharapkan sebagai berikut :
1. Sosialisasi tentang pembebasan tanah dari Negara ke masyarakat,
2. Memperhatikan daerah/Desa sekitar bidang Tanah tersebut,
3. Merekomendasikan rapat Desa yang dihadiri ⅔ KK Desa Talan yang sebelumnya dibagikan undangan rapat kepada KK yang ada di Desa Talan, dan disyahkan oleh  ⅔ dari KK Desa Talan,
4. Merekomendasikan dan menyepakati masyarakat bahwa tanah tersebut akan dibagi-bagi sesuai dengan pembebasan/pembagian tanah,
5. Menghadirkan pihak terkait untuk memberikan solusi yang terbaik dalam perudingan masyarakat tersebut serta membantu pembagian tanah yang dimaksud,
6. Dan lain-lain yang dianggap perlu.
 
Upaya yang dilakukan pada saat ini adalah Pada hari senin tanggal 10 juni 2008 yang lalu LangsaT, Masyarakat Desa Talan, Sekda Tabalong (Afdel Fadilah), Ketua DPRD Tabalong (H. Muchlis) bertemu di ruang Sekda Tabalong untuk merundingkan permasalahan tersebut diatas.
 
Pada pertemuan yang berdurasi kurang lebih 1 jam itu ada beberapa poin seperti sekda dan ketua DPRD Tabalong siap berkunjung ke Desa Talan untuk membahas lebih lanjut dan dimediatori oleh LangsaT, pernyataan Ketua DPRD Tabalong 1,5 km adalah milik masyarakat dan 20% dari wilayah perkebunan diperuntukan warga Desa sekitar perkebunan. Aparat pemerintah akan ditekan supaya memperhatikan permasalahan di tempatnya masing-masing. Terlebih harusnya antara aparat saling berkordinasi dalam penentuan kebijakan dan penyelesaian. Aparat Desa seharusnya mengsosialisasikan setiap ada kebijakan atau informasi yang seharusnya di ketahui masyarakat
 
Pertemuan awal ini agar pemerintah kabupaten tabalong dapat menyikapi permasalah yang bisa terjadi di masyarakat. Pada saat itu pula diserahkan surat kepada sekda dan ketua DPRD Tabalong beserta 251 tanda tangan masyarakat dari 4 RT yang hendak mengetahui permasalah dan penyelesainya.
Bagaimana kesudahanya? Kita lihat nanti setelah tanggal 20 juni 2008, sesuai janji sekda.
 
LangsaT
Langkah Menuju Sejahtera Tabalong
Copyright 062008

“SURVEI DANAU UNDAN YANG DIANGGAP MASYARAKAT SEBAGAI TEMPAT SAKRAL”

Latar Belakang: Pada saat survei animo masyarakat terhadap akan adanya perusahaan perkebunan ditahun lalu LangsaT menemukan item-item menarik untuk ditindak lanjuti. Salah satu item tersebut adalah Adanya mitos tempat sakral di Danau Undan dan mempunyai cerita rakyat yang berkembang secara turun menurun. Oleh sebab itu LangsaT berinisiatif melaksankan survei di masyarakat dan Danau Undan. Pemancingan kegiatan perekonomian melewati advokasi peningkatan pendapatan dan pemudahan pengaturan perekonomian melalui pasar rakyat. Pelaksanaan Survei: Dilaksanakan beberapa tahap: 1.Pengumpulan pendapat masyarakat melalui wawancara, diskusi dan informasi lain, 2.Bermalam dan mengambil gambar dan pembuatan VCD areal yang disakralkan, 3.Penyebaran VCD Danau Undan untuk pemancingan respon balik. Ringkasan Hasil/Kesimpulan: 1.Pengumpulan pendapat masyarakat melalui wawancara, diskusi dan informasi lain, Banyak pendapat masyarakat bahwa Danau undan tempat bersemayamnya roh-roh ghaib oleh sebab itu tepat tersebut diyakini sebagai tempat keramat. Mitos bahwa Danau Undan adalah tempat petapaan orang sakti yang kemudian ditelan (makan) ular pada saat dia keluar dari Pertapaan tersebut dengan mengikuti arus air. Kemudian tempat tersebutu dinamankan Talan. Ular yang menyantap petapa tersebut akhirnya mati dan bau dari bangkai tersebut sampai radius beberapa kilometer terutama hilir sungai/aliran dari Sungai Talan, kampung tersebut disebut Babau (berbau) yang oleh masyarakt tersebut dialih namakan Desa sungai Wangi. Sumber/tempat keramat paling utama adalah Lok Balai yang bertempat diseberang. Sebuah mata air yang berdiameter + 1,5 meter. Air jernih namun agak kecoklatan (bukan karena lumpur merah) mungkin karena busukan daun dan akar-akaran disekitarnya. 2.Bermalam dan mengambil gambar dan pembuatan VCD areal yang disakralkan, Bermalam didanau undan tepatnya 3meter dari smur/sumber mata air selama 1 malam dengan tim dari LangsaT 4 orang+masyarakat Desa Talan. Tanpa menggunakan alat penerangan malam, mendirikan tenda beralaskan potongan kayu hutan karena tempat tersebut terendam air. Sebuah fenomena alam yang sulit digambarkan dan ditangkap oleh kamera. 3.Penyebaran VCD Danau Undan untuk pemancingan respon balik. 1 VCD diberikan pada salah seaorang diTalan, lebih dari 30 hari pertama, VCD tersebut keliling diDesa Talan sampai ke Desa sebelah. Masyarakat merasa keanehan Danau Undan/Lok Balai yang dulunya tidak dapat di Fhoto/kamera sekarang bisa didukumenkan melalui Audio-Video dan fhoto-fhoto. Danau undan yang dulunya tidak ada berani malam berada disana sekarang ada yang meniduri satu malam tanpa cahaya lampu (lilin,obor,lampu). Asumsi masyarakat terbangun oleh kedatangan LangsaT dan bermalam disana. Advokasi kemasyarakat oleh LangsaT masih berjalan sampai sekarang tanpa menghambat inspirasi masyarakat dan hanya menggirin keinginan yang positif kepada kesejahteraan masyarakat setempat. LangsaT menjenguk tidak tiap hari/minggu atau waktu yang tidak ditentukan untuk melihat perkembangan asumsi/mitos dan pola pikir. Melalui inpormasi beberapa orang via Hp (telpon dan sms). Temuan tambahan: 1.Adanya papan plang disisi danau yang bertulisan Daerah observasi 1987, dasar penempatan peratuaran ditahun 1967, papan plang roboh dan tidak terpasang lagi, 2.Tumbuhan bakung memenuhi hampir ½ dari danau sehingga pendangkalan danau cepat terjadi 3.Adanya cerita masyarakat dulunya ada pesawat jatuh dan tidak ditemukan oleh masyarakat 4.Adanya mitos ditengah danau ada pohon yang besar dan dapat berjalan sendiri 5.Pernah ditemukan/didapat ikan berjenis/bernama Tapah seberap 35 Kg/ekor 6.Cerita masyarakat orang yang gila dan meninggal setelah dari danau Undan 7.Orang hilang selama beberapa hari dan ketemu lagi(penduduk pasar panas) seorang kakek tua yang ditemui tim survei LangsaT sebelum masuk daerah sakral 8.Tempat/salah satu tempat dayak Mahanyan melepaskan sesajen berupa kambing, ayam dan lain-lain di hai tertentu atau dengan maksud tertentu 9.Daerah yang dianggap tempat berkunjunganya putri Mayang Sari putri banjar yang dihadiahkan kepada dayak manyan dan akhirnya menjadi penguasa. Pusaran di Desa Jaar Kalimatan Tengah Harapan untuk Masyarakat Desa Talan : 1.Masyarakat bersatu dan gotong royong memikirkan pembangunan, sosial, politik dan budaya setempat 2.Masyarakat dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki 3.Masyarakat dapat mandiri memikirkan peningkatan pendapatan masyarakat dengan cara solusi yang positif 4.Masyarakat mempunyai harkat dan martabat sebagai hak dasar manusia 5.Masyarakat dapat merasa aman damai dan Sejahtera di Kampung sendiri
 
Copyright © 2008 by LangsaT Risume Survei Surveyor dan tim survei langsaT 2007-2008

Jumat, 13 Juni 2008

Kenapa tidak BBM Gratis

LangsaT
PENDIDIKAN GRATIS, MENGAPA TIDAK BBM GRATIS
 
Wajib Belajar 9 tahun rintis 12 tahun ditahun 2009 umur 15-18 tahun wajib SLTA dasar UU No 20 2003? Apasih terjemahan bahasa hukumnya? Baiknya kita tanyakan kepada ahlinya.
Coba kita telaah apa yang menyebabkan mengapa Penentasan Buta aksara itu agak susah?... Alasan pendidikan mahal adalah benar namun apa yang membuat semua itu mahal? Kalau kita mengobati penyakit tidak pada pada penyebab utama penyakit maka kita hanya memperpanjang umur dan hanya menutupi penyakit saja. Pernahkah kita teliti kepada anak wajib belajar yang putus sebelum mencapai SLTA? Kalau belum ini langkah awal yang harusnya dilakukan sebelum menawarkan atau memutuskan kebijakan Kami (LangsaT) pernah menanyakan kebebrapa anak putus sekolah, banyak di sebabkan ingin membantu orang tua dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga..
Apasih menjadi muara ini semuanya? Yang menjadi Pendidikan mahal, menjadikan Kesehatan Mahal dll... Coba kita lihat berita dimedia cetak atau layar kaca, dibeberapa Negara pun mengami keadaan yang sama. Meningkatnya harga Bahan Bakar Minyak dunia-lah yang menjadi ujung muara. Dalam kehidupan kita sehari-hari, baik yang kita konsumsi langsung atau tidak langsung ada terhubung/bersangkutan si ”Cairan Uang” ini.
Indonesia dipaksa menaikan harga minyak dan mengurangi subsidi BBM diganti BLT... Bagaimana pun para ”eomar bakrie, Petugas sekolah, pelayan kesehatan dan aparat pembuat KTP/Akta Kelahiran” dalam menjalankan aktifitas pengsuksesan pelaksanaan pekerjaan? Sistem Voucher dipendidikan yang nantinya di tagihkan? Sampai waktu kapan, sementara untuk kegiatan ini perlu alat dan penunjang belajar, seperti kertas, buku dan lain-lain. Apakah mau toko buku dibayar dengan Voucher tersebut. Dan sejauh mana keamanan agar tidak disalah gunakan misalnya penggandaan, bagaimana lintas wilayah. Siswa pendaftar dibekali 3 voucher (@Rp45.000,-) sedangkan yang digunakan 1, maka dikemanakan 2-nya apa bisa dicairkan, diberikan pada teman yang memerlukan. Jangan-jangan ini bisa menjadi peluang korupsi pada penganggaran dengan dalih apabila tidak dapat dipertanggunjawabkan ”ini kesalahan administarasi”. Belum lagi kebutuhan mendesak seperti obat sedangkan voucher ditagihkan dulu.
Dari pada beriklan gratis pendidikan, kesehatan gratis dan lain-lain, mendingan BBM gratis (apa berani?) mungkin lebih menarik untuk dijual sebagai bahan berkampanye nanti atau sekarang. Ya sekalian impossible (mustahil) toh cuma janji...
Yang diperlukan saat ini adalah semangat ”Hambin Basamaan” (PIKUL BERSAMA-SAMA), merubah pola pikir kita semua bahwa pembangunan Negeri ini adalah tanggungjawab kita bersama. Inpestasi pendidikan dan skill generasi muda bukan hanya menghadapi buku dengan pen ditangan namun menyediakan ruang otak sebelah kiri untuk memikirkan kedepan diri sendiri, bangsa dan keturunan. Singkronisasi antara kebutuhan masyarakat dan program pemerintah.
 
Βỵ. Erwan Susandi, SE
Ketua LangsaT (Langkah Menuju Sejahtera Tabalong)

JEJAK MAJAPAHIT di KALIMATAN

Hujung Panti
Sebuah tonggak kayu yang dinamakan "Hujung Panti", gunanya ialah tempat orang Maanyan kuno memandikan anak disungai untuk pertama kalinya yang disebut "Mubur Walenon'. Tonggak kayu itu dipakai hingga abad ke-14, terletak disebelah barat laut kota Banjarmasin.

[sunting] Pengambangan, Banjarmasin Timur, Banjarmasin
Di km 3, masuk sejauh kurang lebih 800 m kekiri jalan arah Martapura, terdapat sebuah tempat yang dinamakan Pangambangan. Pada daerah seluah 1 ha, terdapat permukaan tanah yang bersih, karena tidak terdapat satupun pepohonan yang bisa tumbuh. Diduga disitulah tempat pemukiman orang Maanyan yang pertama yang dipercaya oleh mereka, sebagai bekas bangunan Balai Adat hingga abad ke-16.

[sunting] Pulau Banyar Kayutangi
Kebun buah-buahan yang dinamakan Pulau Banyar Kayutangi, tempat pemukiman orang Maanyan hingga awal abad ke-16. Disini masih terdapat tiang-tiang bekas rumah kuno, terbuat dari kayu besi yang masih tersisa sampai sekarang, terletak 24 km dari kota Banjarmasin arah ke lapangan terbang Syamsuddin Noor.

[sunting] Belontang
Tempat ditemukan Belontang dan makam kuno dari kayu besi terletak di Liang Anggang. Belontang dalam adat orang Maanyan adalah sebagai simbolis arwah orang yang sudah meninggal diadakan pesta adat secara sempurna.

[sunting] Gunung Pematon
Gunung Paramaton atau gunung Madu-Maanyan, tempat penyimpanan pusaka kerajaan Nansarunai, sesudah dirampas kembali dari Tanjung Negara atau Banjarmasin pada tahun 1362.

[sunting] Sumur Pahit
Dikota Martapura terdapat Belontang dan sumur kuno yang dinamakan Sumur Pahit, peninggalan orang Ma'anyan hingga abad ke-14. Sewaktu penggalian saluran pengairan dari waduk Riam Kanan ke arah Banjar Baru terdapat kuburan kuno orang Ma'anyan yang dipakai hingga abad ke-16.

[sunting] Pemukiman Nansarunai kuno
Di km 24 dari Martapura ke arah Rantau, 150 m kanan jalan terdapat sebuah gua dan tanah yang sedikit ditumbuhi pepohonan. Diduga tempat itu adalah bekas pemukiman yang disebut Nansarunai kuno hingga awal abad ke-13, dan belum mengenal pemerintahan sistim raja. Sesudah Nansarunai dipindahkan ke Banua Lawas, baru timbul pemerintahan dalam bentuk kerajaan serta lahirnya hukum adat yang dipakai oleh orang Maanyan hingga sekarang.
[sunting] Pulau Kadap
Daerah yang dinamakan Pulau Kadap, yaitu tempat pemusatan prajurit-prajurit Nansarunai, sebelum perang Nansarunai ke-2 tahun 1362.

[sunting] Candi Laras
Di daerah Margasari, terdapat candi Laras tempat pemujaan agama Hindu Syiwa, dari kerajaan Negara dipa abad ke-14 hingga abad ke-16. Disini terdapat juga sebuah patung batu, berupa ujud kepala babi sebagai prasasti yang dibuat oleh orang Maanyan tahun 1363.

[sunting] Negara, Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan
Desa Negara, adalah tempat pemukiman bekas prajurit-prajurit Majapahit, terdiri dari orang Majapahit sendiri, orang Madura, orang Bugis dan orang-orang Nansarunai, setelah selesai perang Desember 1362, disini terdapat ;1Para pandai besi yang ahli dalam pembuatan kapal-kapal serta peralatan rumah tangga lainnya.
2. Para ahli pembuat tembikar, kenong atau gamelan dan gelang untuk tarian wadian Bawo dan wadian Dadas. Khusus untuk gamelan mereka buat memakai lima nada, yaitu do, re, mi, sol dan la ialah nada-nada yang dipakai oleh orang Maanyan dalam musik.
3. Terdapat sebuah sumur kuno yang airnya berwarna merah, sebagai prasasti peristiwa perang Desember 1362.
[sunting] Candi Agung di Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara
Di kota Amuntai, terdapat Candi Agung yaitu tempat pemujaan agama Hindu Syiwa pada abad ke-14 dan Tambak wasi, yaitu tempat pembakaran mayat para prajurit Majapahit korban perang Nansarunai ke-1 pada bulan April 1358.

[sunting] Banyu Hirang, Danau Panggang, Hulu Sungai UtaraBertempat di Banyu Hirang, diselatan Kecamatan Danau Panggang terdapat :
1. Beberapa kuburan massa yang disebut Tambak, yaitu tempat penguburan para prajurit Nansarunai dan Majapahit korban perang Desember 1362.
2. Pada tahun 1953, pernah ditemukan oleh seorang penjala ikan yang bernama Abdullah Wahab sebuah tiang kapal tertimbun lumpur sedalam sekitar 1 m dari permukaan air. Jalanya tersangkut pada tiang kapal yang belum dia ketahui sejarahnya. Tempat ia menjala ikan tersebut yaitu sebuah danau yang dinamakan Telaga Silaba, di selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
[sunting] Pasar Arba, Banua Lawas, Tabalong
Di Pasar Arba atau Banua Lawas, adalah tempat kerajaan Nansarunai dari tahun 1309-1358, disini terdapat peninggalan kuno antara lain :1Makam raja Raden Anyan atau terkenal dalam sejarah lisan orang Maanyan mereka sebut Am'mah Jarang. Terletak dibelakang mesjid tua Banua Lawas.
2. Sumur Tua tempat Raden Anyan gugur ditumbak oleh Laksamana Nala, tertutup lantai mesjid.
3. Pohon Kamboja besar-besar, sebanyak tujuh pohon, terletak di belakang mesjid tua tersebut, sebagai peringatan moksanya tujuh orang putera Raden Anyan yaitu; Jarang, Idong, Pan'ning, Engko, Engkai, Liban dan Bangkas.
4. Terdapat sebuah sumur tua sekitar 1 km arah barat kota kecamatan Banua Lawas yang disebut Sumur Am'mah Jarang, nama kecil Raja Raden Anyan,digunakan khusus bagi anggota keluarga kerajaan Nansarunai.
Penduduk asli Australia yang disebut Aborijin, mungkin tidak pernah mengira apabila nenek moyang mereka sekitar 10.000 tahun silam pernah mengembara di rimba belantara hutan Kalimantan.Perkiraan itu timbul berkat penemuan lukisan kuno berusia 10.000 tahun di gua batu di pedalaman Kalimantan Timur, belum lama ini.
Penemuan lukisan kuno berusia 10.000 tahun itu sangat berarti bagi ilmu pengetahuan dan penelitian yang agaknya memunculkan teori kronologis pemukiman manusia. Aborijin telah mengembara dari rimba Kalimantan menuju "Negeri Kanguru".
Penemuan penting bagi asal-usul peradaban manusia itu berkat kerja sama Tim Survei Prancis-Indonesia yang didanai oleh salah satu perusahaan minyak dan gas bumi (migas) terbesar di Asia, yakni perusahaan kontraktor bagi hasil (KPS) Pertamina, TotalFinaElf.
Setelah diteliti, motif lukisan, usianya serta bahan-bahan untuk lukisan prasejarah itu, sama dengan lukisan sejenis yang ditemukan di dataran Australia. ”Memang perlu penelitian lebih lanjut mengapa lukisan yang ditemukan di pedalaman Kaltim itu, sama dengan yang di Australia. Anggapan sementara, bahwa kaum Aborijin pernah tinggal di Kaltim," kata juru bicara TotalFinaElf, Nurul Fazrie "Diduga, Suku Aborijin sebelum menetap di Australia pernah tinggal di Kalimantan Timur. Hal itu berkat hasil penemuan lukisan kuno berusia 10.000 tahun di sejumlah gua batu," katanya.
Lukisan itu terdapat dalam beberapa gua pemakaman yang sangat kaya dengan keramik tanah liat, sekitar 20 gua dihiasi dengan lukisan prasejarah, dari sekitar 1.000 gua yang diinventarisir berada di Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Pasir, Balikpapan, Kutai Kartanegara dan Kabupaten Bulungan.
Lukisan yang sangat kuno diketahui dari catatan pada deposit calcite (karbon kalsium) yang berumur lebih dari 10.000 tahun. "Dengan penemuan ini, masyarakat ilmiah internasional mempunyai minat yang berbeda terhadap Borneo dalam kawasan India-Pasifik. Yang terletak antara Asia dan Oceania, Borneo menempati tempat yang menentukan dalam kronologi pemukiman manusia sejak ribuan tahun," katanya.
Survei yang didanai oleh perusahaan migas tersebut dimulai sejak 1993 dan dana yang telah dikeluarkan mencapai jutaan dolar AS. Pada tahun 2001, Tim melakukan penelitian sepanjang 10 km lereng bagian barat Gunung Marang, antara Gua Tewet dan Gua Lungun, kira-kira 20 gua yang menjadi tempat penyimpan benda-benda arkeologi. Diperkirakan, di dalam kelebatan hutan, selain lubang batu kuno yang telah ditemukan, masih terdapat ribuan gua yang menyimpan benda-benda arkeologi.

Kronologis Pemukiman
Lukisan berusia lebih 10.000 tahun itu menyebabkan kawasan itu memiliki arti strategis dalam kronologis pemukiman manusia sejak puluhan tahun silam.
Dengan penemuan itu, masyarakat ilmiah internasional mempunyai minat yang berbeda terhadap Borneo dalam kawasan India-Pasifik. Borneo menempati tempat yang menentukan dalam kronologis pemukiman sejak ribuan tahun.
Selain gua yang di dalamnya terdapat lukisan purba, pada gua lain ditemukan benda cagar budaya berupa keramik tanah liat.
Salah satu kesulitan untuk melestarikan gua yang menyimpan peninggalan bersejarah itu adalah lokasi yang terpencil serta infrastruktur yang masih lemah. Salah satu contoh, gua prasejarah di Desa Pengadan, Kecamatan Sangkulirang, (Kutai Timur). Untuk menjangkau daerah itu, melalui Sangatta harus ke Ronggang (Sangkulirang) dulu menggunakan jalan darat yang tidak mulus sekitar tiga jam. Dari Ronggang ke Kota Kecamatan Sangkulirang naik kapal kayu bermotor sekitar 25 menit, kemudian naik kapal cepat (speedboat) ke Desa Pengadan selama satu jam.
Dari Desa Pengadan baru menggunakan alat transportasi truk perusahaan HPH (karena tidak ada angkutan khusus) menuju Gua Mardua, sekitar satu jam.
Gua itu terletak di sebuah bukit yang harus dijangkau dengan berjalan kaki 1,5 jam. Gua itu masih diselimuti hutan eks-HPH, namun karena lokasi terpencil, sehingga kondisinya masih cukup baik belum terlalu rusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Dalam gua itu, dapat ditemukan lukisan telapak tangan, kapal dan kadal. Namun, sayangnya, selain lukisan purba itu, terdapat juga coretan baru yang diduga ulah orang iseng.
Selain gua yang berisikan gambar purba itu, juga terdapat gua yang usianya lebih tua, diduga sudah ada ketika daratan Borneo masih bersatu dengan Asia.
Sebagian gua berada di tengah-tengah rimba Kalimantan sehingga untuk mencapainya perlu bantuan pesawat helikopter.

Penyelamatan
Suatu keajaiban bila lukisan itu mampu bertahan ribuan tahun. Lokasi gua yang terpencil, terisolasi dan di bukit-bukit tinggi serta dalam relief limestone menjadi alasan mengapa peninggalan purba itu bisa selamat.
Bersamaan dengan kian meningkatkan aktivitas pengelolaan hutan/lahan serta kegiatan lain seperti penambangan, pencarian gaharu, sarang burung, termasuk bencana kebakaran hutan serta eco tourism, menjadi ancaman bagi pelestarian goa.
Tidak kalah pentingnya bagi penelitian peradaban dunia dengan mengungkap tabir "benang merah" antara warga Australia, Aborijin dengan kehidupan Dayak Kuno yang menempati gua-gua pra-sejarah itu. Selain itu, perlu melibatkan kesadaran kolektif masyarakat setempat untuk ikut dalam upaya pelestarian. Berbagai upaya tersebut penting dilakukan, mengingat warisan alam tidak hanya arkeologi, namun pemandangan alam kawasan Mangkaliat, gua dengan bentuk indah, ngarai dan hutan basah.
Langkah pelestarian penting dilaksanakan untuk menghindari terulang kasus di Gua Maros, S

Kamis, 12 Juni 2008

Salam dan Merdeka!!!

Assalamu alaikum. Wr. Wb.
Salam dan sejahteralah kita semua.

Alhamdulillah, wasyukurillah...
Allahuma syali ala Muhammad....
Allahu akbar, Ya... Haq, Ya Wahid... Waridhaqa mathlubie....
Kebesaran Allah Yang Maha Mengetahui...
Dengan segala kekurangan dan rendah hati saya persembahkan web blog sederhana ini.
Sebagai ajang publikasi atau cuma mengeluarkan unek-unek.
Tanggapan, saran dan keritik yang membangun saya harapkan.
Akhirul qalam saya ucapkan terima kasih.