Senin, 11 Mei 2009

Kronologis Penangkapan Paksa Aktivis WALHI, 11 Mei 2009

From: Luluk Uliyah
Date: Mon, 11 May 2009 20:41:27 -0700 (PDT)
Subject:Kronologis Penangkapan Paksa Aktivis WALHI, 11 Mei 2009

Kronologis Penangkapan Paksa Aktivis WALHI, 11 Mei 2009

11.00 Wita, peserta solidaritas sepakat kembali ke hotel meneruskan kegiatan, Tiba-tiba polisi menangkap dan menaikkan beberapa peserta solidaritas, termasuk dua aktivis Walhi, Berry Nahdian F dan Erwin Usman. Beberapa saat terjadi tarik menarik antara aparat dan anggota nelayan, tapi dengan paksa Polisi berhasil membawa dua aktivis tersebut. Polisi bermaksud merampat atribut aksi tapi berhasil dihalangi, setelah negosiasi panjang.

18.00 Wita – Dua aktivis Walhi yang ditangkap belum dibebaskan.

***

Kronologis Penangkapan Paksa Aktivis WALHI, 11 Mei 2009

Jam 09.00 Wita – sekitar dua ratusan wakil nelayan dari 17 propinsi dan 4 negara di Asia Tenggara menuju ke pinggir pantai Malalayang di depan Kolongan Beach Hotel. Mereka yang tergabung dalam Aliansi Manado akan menyampaikan solidaritas kepada nelayan-nelayan Sulut yang datang dengan 21 kapal dari berbagai wilayah. Bersama-sama mereka membacakan membuka Deklarasi Manado. Kawasan pinggiran pantai Malalayang adalah juga kawasan pedagang kaki lima.

Jam 09.30 Wita - Perwakilan nelayan secara bergantian menyampaikan pesan dan solidaritasnya, serta tak lupa menunjukkan fakta-fakta krisis yang dialami oleh nellayan.

10.00 Wita - Satu kompi polisi dengan truk dan puluhan intel mendatangi tempat kegiatan.

10.15 Wita – Peserta aksi solidaritas mulai menyanyikan lagu-lagu tradisoal ne;layan, dimuali dari nelayan Riau. Dilanjutkan, nelayan Manado.

10.25 – Wita Polisi mendesak dihentikannya nyanyian dan melarang menggunakan organ dan mike

10.30 Wita – Sekitar 11 kapal nelayan merapat ke pantai menuju tempat kegiatan. Mereka mendapat kawalan ketat kapal patroli polisi. Ada 2 kapal patroli polisi menghadang 5 perahu nelayan tradisional. Pak Rudy, pimpinan nelayan Arakan melakukan negosiasi dengan polisi, yang akhirnya kapal-kapal tersebut diijinkan merapat.

10.33 Wita. Ada sekitar 10 perahu nelayan datang lagi, juga dikawal kapal aparat

10.45 Wita - Aparat mulai mendesak para nelayan meninggalkan lokasi. Seluruh aparat langsung membentuk barisan mendesak nelayan, sehingga hanya tersisa sedikit tempat berdiri.

11.00 Wita, peserta solidaritas sepakat kembali ke hotel meneruskan kegiatan, Tiba-tiba polisi menangkap dan menaikkan beberapa peserta solidaritas, termasuk dua aktivis Walhi, Berry Nahdian F dan Erwin Usman. Beberapa saat terjadi tarik menarik antara aparat dan anggota nelayan, tapi dengan paksa Polisi berhasil membawa dua aktivis tersebut. Polisi bermaksud merampat atribut aksi tapi berhasil dihalangi, setelah negosiasi panjang.

11.30 Wita - Polisi mendatangkan seorang ibu, sang Polisi bilang bahwa ibu itu adalah pemilik tempat lokasi. Polisi meminta agar si ibu menyampaikan keberatannya terhadap kegiatan solidaritas tersebut.

Padahal, dua minggu sebelum penyelenggaraan WOC-CTI, pedagang pisang goreng dan makanan kecil di sepanjang pantai Malayang dibersihkan aparat pemerintah dan keamanan. Ada 100 lebih kios pedagang yang digusur.

17.00 Wita – Dua aktivis Walhi yang ditangkap belum dibebaskan.

Sumber:
Aliansi Manado, www.jatam.org/aliansi-manado
WALHI/ FoE, JATAM, KIARA, Perkumpulan KELOLA, YSN, AMMALTA, Institut Hijau Indonesia, KPNNI, SINAR, PKP2M, SEAFish, COMMIT, KAU, ICSF

Kontak media Luluk uliyah 08159480246

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas saran, pendapat ataupun komentarnya yang membangun...