JAKARTA, SELASA - Ditengah kondisi pasar finansial yang maju mundur, nilai tukar rupiah masih stabil dengan gerakan pada kisaran yang cukup sempit. Rupiah akan mengikuti tren pergerakan mata uang regional lainnya yang juga stagnan.
Pada perdagangan Selasa (14/7), rupiah dibuka menguat tipis ke 10.250 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 10.275 per dolar AS.
Sementara dolar AS di pasar global juga tertahan pada pergerakan yang sempit karena investor menantikan data-data indikator ekonomi terbaru, termasuk laporan keuangan sejumlah perusahaan.
Seperti dikutip dari AFP, pada perdagangan di New York kemarin, euro menguat tipis ke 1,3982 dolar, dari sebelumnya di 1,3939 dolar. Sementara dolar AS juga menguat tipis atas yen ke posisi 92,86 yen, dari sebelumnya di 92,52 yen.
Investor memilih menahan diri menjelang keluarnya data inflasi AS, aktivitas manufaktur dan laporan sektor perumahan pada pekan ini. Sementara data pengangguran akan dirilis awal bulan depan.
Kathy Lien, analis dari Global Forex Trading mengatakan, sebagian investor kini menunggu data penjualan ritel yang akan dirilis pada Selasa. Data itu dianggap sebagai salah satu indikator momentum ekonomi.
"Sekarang, para pialang tergantung dari angka penjualan ritel untuk menginjeksikan sejumlah volatilitas lagi ke pasar valas," ujarnya.
(dtc/qom/qom)
(http://www.banjarmasinpost.co.id/read/artikel/17025/rupiah-bergerak-di-kisaran-sempit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas saran, pendapat ataupun komentarnya yang membangun...