LangsaT
PENDIDIKAN GRATIS, MENGAPA TIDAK BBM GRATIS
Wajib Belajar 9 tahun rintis 12 tahun ditahun 2009 umur 15-18 tahun wajib SLTA dasar UU No 20 2003? Apasih terjemahan bahasa hukumnya? Baiknya kita tanyakan kepada ahlinya.
Coba kita telaah apa yang menyebabkan mengapa Penentasan Buta aksara itu agak susah?... Alasan pendidikan mahal adalah benar namun apa yang membuat semua itu mahal? Kalau kita mengobati penyakit tidak pada pada penyebab utama penyakit maka kita hanya memperpanjang umur dan hanya menutupi penyakit saja. Pernahkah kita teliti kepada anak wajib belajar yang putus sebelum mencapai SLTA? Kalau belum ini langkah awal yang harusnya dilakukan sebelum menawarkan atau memutuskan kebijakan Kami (LangsaT) pernah menanyakan kebebrapa anak putus sekolah, banyak di sebabkan ingin membantu orang tua dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga..
Apasih menjadi muara ini semuanya? Yang menjadi Pendidikan mahal, menjadikan Kesehatan Mahal dll... Coba kita lihat berita dimedia cetak atau layar kaca, dibeberapa Negara pun mengami keadaan yang sama. Meningkatnya harga Bahan Bakar Minyak dunia-lah yang menjadi ujung muara. Dalam kehidupan kita sehari-hari, baik yang kita konsumsi langsung atau tidak langsung ada terhubung/bersangkutan si ”Cairan Uang” ini.
Indonesia dipaksa menaikan harga minyak dan mengurangi subsidi BBM diganti BLT... Bagaimana pun para ”eomar bakrie, Petugas sekolah, pelayan kesehatan dan aparat pembuat KTP/Akta Kelahiran” dalam menjalankan aktifitas pengsuksesan pelaksanaan pekerjaan? Sistem Voucher dipendidikan yang nantinya di tagihkan? Sampai waktu kapan, sementara untuk kegiatan ini perlu alat dan penunjang belajar, seperti kertas, buku dan lain-lain. Apakah mau toko buku dibayar dengan Voucher tersebut. Dan sejauh mana keamanan agar tidak disalah gunakan misalnya penggandaan, bagaimana lintas wilayah. Siswa pendaftar dibekali 3 voucher (@Rp45.000,-) sedangkan yang digunakan 1, maka dikemanakan 2-nya apa bisa dicairkan, diberikan pada teman yang memerlukan. Jangan-jangan ini bisa menjadi peluang korupsi pada penganggaran dengan dalih apabila tidak dapat dipertanggunjawabkan ”ini kesalahan administarasi”. Belum lagi kebutuhan mendesak seperti obat sedangkan voucher ditagihkan dulu.
Dari pada beriklan gratis pendidikan, kesehatan gratis dan lain-lain, mendingan BBM gratis (apa berani?) mungkin lebih menarik untuk dijual sebagai bahan berkampanye nanti atau sekarang. Ya sekalian impossible (mustahil) toh cuma janji...
Yang diperlukan saat ini adalah semangat ”Hambin Basamaan” (PIKUL BERSAMA-SAMA), merubah pola pikir kita semua bahwa pembangunan Negeri ini adalah tanggungjawab kita bersama. Inpestasi pendidikan dan skill generasi muda bukan hanya menghadapi buku dengan pen ditangan namun menyediakan ruang otak sebelah kiri untuk memikirkan kedepan diri sendiri, bangsa dan keturunan. Singkronisasi antara kebutuhan masyarakat dan program pemerintah.
Βỵ. Erwan Susandi, SE
Ketua LangsaT (Langkah Menuju Sejahtera Tabalong)
Jumat, 13 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar