Sabtu, 14 Juni 2008

“SURVEI DANAU UNDAN YANG DIANGGAP MASYARAKAT SEBAGAI TEMPAT SAKRAL”

Latar Belakang: Pada saat survei animo masyarakat terhadap akan adanya perusahaan perkebunan ditahun lalu LangsaT menemukan item-item menarik untuk ditindak lanjuti. Salah satu item tersebut adalah Adanya mitos tempat sakral di Danau Undan dan mempunyai cerita rakyat yang berkembang secara turun menurun. Oleh sebab itu LangsaT berinisiatif melaksankan survei di masyarakat dan Danau Undan. Pemancingan kegiatan perekonomian melewati advokasi peningkatan pendapatan dan pemudahan pengaturan perekonomian melalui pasar rakyat. Pelaksanaan Survei: Dilaksanakan beberapa tahap: 1.Pengumpulan pendapat masyarakat melalui wawancara, diskusi dan informasi lain, 2.Bermalam dan mengambil gambar dan pembuatan VCD areal yang disakralkan, 3.Penyebaran VCD Danau Undan untuk pemancingan respon balik. Ringkasan Hasil/Kesimpulan: 1.Pengumpulan pendapat masyarakat melalui wawancara, diskusi dan informasi lain, Banyak pendapat masyarakat bahwa Danau undan tempat bersemayamnya roh-roh ghaib oleh sebab itu tepat tersebut diyakini sebagai tempat keramat. Mitos bahwa Danau Undan adalah tempat petapaan orang sakti yang kemudian ditelan (makan) ular pada saat dia keluar dari Pertapaan tersebut dengan mengikuti arus air. Kemudian tempat tersebutu dinamankan Talan. Ular yang menyantap petapa tersebut akhirnya mati dan bau dari bangkai tersebut sampai radius beberapa kilometer terutama hilir sungai/aliran dari Sungai Talan, kampung tersebut disebut Babau (berbau) yang oleh masyarakt tersebut dialih namakan Desa sungai Wangi. Sumber/tempat keramat paling utama adalah Lok Balai yang bertempat diseberang. Sebuah mata air yang berdiameter + 1,5 meter. Air jernih namun agak kecoklatan (bukan karena lumpur merah) mungkin karena busukan daun dan akar-akaran disekitarnya. 2.Bermalam dan mengambil gambar dan pembuatan VCD areal yang disakralkan, Bermalam didanau undan tepatnya 3meter dari smur/sumber mata air selama 1 malam dengan tim dari LangsaT 4 orang+masyarakat Desa Talan. Tanpa menggunakan alat penerangan malam, mendirikan tenda beralaskan potongan kayu hutan karena tempat tersebut terendam air. Sebuah fenomena alam yang sulit digambarkan dan ditangkap oleh kamera. 3.Penyebaran VCD Danau Undan untuk pemancingan respon balik. 1 VCD diberikan pada salah seaorang diTalan, lebih dari 30 hari pertama, VCD tersebut keliling diDesa Talan sampai ke Desa sebelah. Masyarakat merasa keanehan Danau Undan/Lok Balai yang dulunya tidak dapat di Fhoto/kamera sekarang bisa didukumenkan melalui Audio-Video dan fhoto-fhoto. Danau undan yang dulunya tidak ada berani malam berada disana sekarang ada yang meniduri satu malam tanpa cahaya lampu (lilin,obor,lampu). Asumsi masyarakat terbangun oleh kedatangan LangsaT dan bermalam disana. Advokasi kemasyarakat oleh LangsaT masih berjalan sampai sekarang tanpa menghambat inspirasi masyarakat dan hanya menggirin keinginan yang positif kepada kesejahteraan masyarakat setempat. LangsaT menjenguk tidak tiap hari/minggu atau waktu yang tidak ditentukan untuk melihat perkembangan asumsi/mitos dan pola pikir. Melalui inpormasi beberapa orang via Hp (telpon dan sms). Temuan tambahan: 1.Adanya papan plang disisi danau yang bertulisan Daerah observasi 1987, dasar penempatan peratuaran ditahun 1967, papan plang roboh dan tidak terpasang lagi, 2.Tumbuhan bakung memenuhi hampir ½ dari danau sehingga pendangkalan danau cepat terjadi 3.Adanya cerita masyarakat dulunya ada pesawat jatuh dan tidak ditemukan oleh masyarakat 4.Adanya mitos ditengah danau ada pohon yang besar dan dapat berjalan sendiri 5.Pernah ditemukan/didapat ikan berjenis/bernama Tapah seberap 35 Kg/ekor 6.Cerita masyarakat orang yang gila dan meninggal setelah dari danau Undan 7.Orang hilang selama beberapa hari dan ketemu lagi(penduduk pasar panas) seorang kakek tua yang ditemui tim survei LangsaT sebelum masuk daerah sakral 8.Tempat/salah satu tempat dayak Mahanyan melepaskan sesajen berupa kambing, ayam dan lain-lain di hai tertentu atau dengan maksud tertentu 9.Daerah yang dianggap tempat berkunjunganya putri Mayang Sari putri banjar yang dihadiahkan kepada dayak manyan dan akhirnya menjadi penguasa. Pusaran di Desa Jaar Kalimatan Tengah Harapan untuk Masyarakat Desa Talan : 1.Masyarakat bersatu dan gotong royong memikirkan pembangunan, sosial, politik dan budaya setempat 2.Masyarakat dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki 3.Masyarakat dapat mandiri memikirkan peningkatan pendapatan masyarakat dengan cara solusi yang positif 4.Masyarakat mempunyai harkat dan martabat sebagai hak dasar manusia 5.Masyarakat dapat merasa aman damai dan Sejahtera di Kampung sendiri
 
Copyright © 2008 by LangsaT Risume Survei Surveyor dan tim survei langsaT 2007-2008

Tidak ada komentar: