Jumat, 15 Agustus 2008

---------- Forwarded message ----------
From: Erwin Arianto
Subject: [sahata] Pengendalian Emosi Kunci Kebahagian Dan Kesuksesan
seorang sahabat pernah bertanya, Apa yang membedakan orang yang bijak dengan
orang biasa, sekilas saya mencoba merenung, mungkin jawaban adalah
pengetahuan, tetapi sahabat itu mengtakan itu benar tapi bukan faktor utama,
lalu saya menjawab lagi, kemapuan untuk memecahkan dan melihat masalah jawab
saya waktu itu. dan sahabat saya menerangkan kembali, hampir mendekati
faktor kunci utama, lalu saya menyerah dan meminta sahabat itu menjelaskan
apa perbedaan orang bijak dan orang biasa, dan satu jawaban yang tidak
terduga dan ternyata sangat mudah, jawabannya adalah Emosi.

Kenapa Emosi, tanya saya lanjut kepada sahabat tersebut kenapa emosi, iya
orang yang bijaksana adalah orang yang bisa mengontrol emosi dengan tepat,
tidak selalu orang bijaksana memiliki pengetahuan yang lebih, tetapi dengan
kemampuan emosi untuk mendengarkan dengan seksama, dia bisa mendapat jawaban
dari pertanyaan yang ditanyakan kepadanya, dan sahabat saya pun menambahkan
kunci dari kesuksesan atau pun kegagalan adalah emosi begitulah pendapat
sahabat ketika terjadi diskusi singkat saat istirahat di kantor.

Lalu setelah nya saya sempat berfikir dan termenung, memikirkan diskusi
singkat tersebut. mencoba merenung semua dan terdapat suatu kesimpula bahwa
seluruh aspek dalam hidup ini berhubungan dengan emosi, baik ketika kita
lagi senang, sedih, gembira, atau pun marah, disemua sisi ini emosi manusia
sangat menunjang. Sudah otomatis perilaku manusia dihasilkan oleh kekuatan
emosional. Seringkali pertentangan antar pribadi dihasilkan karena
penonjolan emosi. Pertemuan antar pribadi seringkali disebabkan emosi
seperti belaskasih, sayang, perasaan tertarik. Jadi jika kita bisa menguasai
emosi, 50% kesuksesan hidup sudah kita raih, percaya atau tidak coba deh
buktikan sendiri.

Mempertimbangkan beberapa hal yang saya tulis pada paragraph diatas tersebut
maka sangatlah penting bagi kita untuk merespon emosi secara tepat. Dengan
kata lain, cara seseorang mengatasi masalah secara emosional akan dapat
memperkaya wawasan kehidupannya, namun dapat juga menyusahkan hidupnya
sendiri. nah orang yang berhasil atau sukses dapat merespon emosi dengan
tepat, dan akan membuahkan sesuatu reaksi yang memang diinginkanya bukan.

Menelusur wikipedia mencari arti Emosi yaitu adaptasi evolusi, karena
meningkatkan kemampuan organisme untuk mrngalami dan mengevaluasi
lingkungannya dan kemudian menambah kemungkinan hidup dan bereproduksi,
dengan mempersiapkan rencana sederhana untuk berbagai tingkah yang
diperlukan, seperti mendekati atau menjauhi obyek yang (tidak) bisa dicerna,
bersaing bersama organisme lain atau lari jika organisme itu terlalu kuat
(kemarahan vs. ketakutan), dan membentuk atau kehilangan ikatan kooperatif
berdasarkan pada altruisme berbalasan (kebanggaan vs. kesedihan) dengan
organisme lain. Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion,
dari émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian
eks-) 'luar' dan movere 'bergerak'. "Motivasi" juga diturunkan dari movere

Apa sih gunanya emosi? Emosi sebenarnya merupakan sinyal komunikasi yang
berasal dari pikiran bawah sadar. Setiap emosi mempunyai makna dan tujuan
yang sangat spesifik yang sangat bermanfaat bagi diri kita. Namun sayang,
tidak banyak orang yang tahu, mau repot-repot untuk mencari tahu, atau
benar-benar mengerti makna yang terkandung dalam setiap emosi. yang terjadi
saat ini coba deh lihat di jalan raya, di kantor, di keluarga, setiap orang
tidak dapat mengkontrol emosinya. Orang yang tidak bisa mengkontrol emosi
akan mudah gelap mata, dan Berfikir Irasional, karena secara langsung Emosi
bisa mempengaruhi logika, bahkan di sebagaian orang, mugkin terutama wanita
dalam bertindak mereka lebih mengutamakan emosi.

Jadi saat kita ingin sukses, kita pasti tidak akan luput dalam berinteraksi
dengan sesama orang untuk mencapai tujuan kita, nah dalam berinteraksi ini
kita harus bisa mengontrol atau menempatkan emosi yang tapat yang dalam
berinteraksi, misal ketika kita berbicara dengan orang yang tersenyum, kita
harus ikut tersenyum sebagai reaksi yang tepat, dan kita akan mendapat hasil
yang baik, kita akan mendapat hasil yang berlawanan ketika seseorang
tersenyum dan kita memberi reaksi marah, yang terjadi komunikasi kita dengan
orang tersebut akan terjadi salah arah, atau tidak akan terjadi komunikasi
yang baik.

Sebenarnya Ada banyak kata yang mewakili emosi. Misalnya sedih, stres, putus
asa, kecewa, marah, senang, bahagia, frustrasi, gembira, gelisah, depresi,
terluka, iri/dengki, kesepian, rasa bosan, takut, jengkel, khawatir, cemas,
rasa bersalah, tersinggung, dendam, sakit hati, rasa tidak mampu, benci,
perasaan tidak nyaman, bahagia, tersanjung, cinta, dll, dalam berinteraksi
kita harus bisa menemukan lawan yang tepat dari emosi lawan bicara kita
untuk mendapat komunikasi yang baik.

Dalam agama islam yang saya anut, kami orang muslim diminta untuk bersabar
("Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu)
orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa
mereka akan kembali kepada-Nya". (Al-Baqarah: 45-46)),

Tidak ada komentar: