Selasa, 19 Agustus 2008

Saya Mau Anak Muda Untuk Presiden 2009

Apa kriteria presiden Indonesia di tahun 2009 mendatang? Semua warga negera
Indonesia pasti memiliki kriteria sendiri. Secara umum, calon presiden
mendatang harus memiliki visi kebangsaan, berpihak pada rakyat, mampu
menjawab tantangan jaman, kreatif dan mampu menyediakan lapangan pekerjan
dan dikehendaki rakyat. Adakah dari sekian banyak calon yang ada sesuai
dengan kriteria tersebut? Kalau bertanya pada masing-masing calon pasti
mengaku mereka mampu bertindak dan berbuat seperti itu. Iwan Fals (47)
penyanyi dan pencipta lagu memiliki pandangan sendiri untuk calon presiden
mendatang. Selain kriteria tersebut di atas, ada satu tambahan syarat, yaitu
usia harus muda paling tidak sekiatar 35 – 45 tahun. “Semakin muda semakin
bagus, kaya di Prancis. Jadi, aku tidak akan melarang siapa-siapa. Hanya,
aku mohon dengan sangat buat Ibu Megawati, Pak Amien Rais, Gusdur, Pak Prabowo, Wiranto, SBY sekalipun yang tidak masuk hitungan itu, coba
renungkan lagi. Perlu menyelamatkan orang muda. Cara menyelamatkan orang
muda bagaimana? Biar mereka mengatur dirinya sendiri. Bagaimana? Ya udah,
kasih mereka kesempatan langsung, melakukan politik praktis. Jadi Eksekutif,
Yudikatif, atau Legislatif . Nah para sesepuh ini biar yang mengawasi
jalanya pemerintah. Jadi kalau ada kesalahan maish punya tempat untuk
bertanya,” ungkap pria kelahiran 3 September 1961 ini. Masih menurutnya,
mengurus Negara itu seperti menurus rumah tangga. Pekerjaan-pekerjan atau
persoalan-persoalan di rumah, untuk orang yang usianya di atas 50 tahun
pasti sudah malas. Mereka cenderung menyerahkan kepada anak yang muda. “Kaya
gini deh, saya aja umur 47 tahun udah malas nyetir. Kalau anak saya (Galang)
masih hidup, pasti dia yang saya suruh nyetir. Adapun dirumah,
pekerjaan-pekerjaan benerin genteng, pasti diserahin sama yang muda. Yang
tua tinggal ngawasi saja. Dari persoalan yang awam saja deh. Yang setiap hari kita alami.
Secara naluri kita menyerahkan kepada yang muda. Kenapa kok di Politik kita
tidak bisa seperti itu. Kalau dipimpin sama yang muda akan jauh lebih
kreatif. Kita punya sesepuh, kita punya orang tua yang ngawasin dan kita
punya anak muda yang ngejalanin,”papar pelantun lagu Bongkar ini.
Kenapa mesti yang muda. Melihat tantangan zaman ke depan lebih berat, maka
perlu orang yang masih lincah dan kreatif. “Perkembangan dunia begitu cepat.
Apalagi, kalau ngomong globalisasikan, speednya, kekuatannya. Kalau kita
. Cuma nerima-nerima saja, bisa diinjak-injk negara lain. Kalau anak mudakan
tidak. Begitu ada yang menggangu, eh nanti dulu. Kalau umpamanya tadi yang
disebutin itu masuk ( Mega, Amien, Wiranto, SBY,dll), bisa jebol kita. Habis
kita ga punya apa-apa,” ujar Iwan. Iwan yakin. Jika anak-anak muda diberi kesempatan untuk memimpin negeri ini,
pasti akan banyak perubahan berarti. “Jadi Ibu Mega, Gusdur, Wiranto, Amien
Rais, Prabowo, gak ikutan, Mereka cuma ngawasin yang muda-muda. Gagah benar.
Apa sih yang mereka cari? Percaya deh sama yang muda. Yang muda, gunakan
kepercayaan itu sebaik-baiknya. Pointnya, kalau bicara benar salah, nabi
juga pernah bikin salah. Orang tua juga bikin salah. Tapi, yang muda juga
bisa punya prestasi yang hebat. Buktinya sekarang, lomba-lomba kimia,
fisika, olimpiade itu masih muda-muda aku ingin yang senior-senior, besar
hati. Bisa menerima itu, dan jangan merasa disaingi dan juga tidak perlu
lagi ayo kita bertanding, walaupun umur segini masih bisa. Lho ngga, ini
bukan urusan itu. Emangnya walrus (Binatang yang hidupnya di pinggir
pantai). Kalau walrus, bagi yang muda harus melawan yang tua agar turun dari
batu.cukup ada kesadaran. Itulah artinya kemerdekaan. Salah satunya presiden
harus muda, umur 35 sampai 45 tahun.soal mengisi kemerdekan, saya sebagai
penyanyi ya bernyanyi yang benar, pokoknya bekerja yang benar, sesuai dengan
pekerjaan masing-masing, focus dibidang masing-masing,” ungkap Iwan.

Bukan hanya itu, Iwan juga berharap pada para koruptor untuk bertobat “Yang
korupsi-korupsi itu, jangan korupsi lagi. Kita tidak punya hak untuk
sombong. Harus kasih kesempatan yang muda untuk kerja, setengah tua
ngawasin, yang tua jadi sepuh atau guru bangsa. Jadi kita ga kekurangan
stok. Ingat tidak kalau dirumah. Orang tua kadang-kadang seperti anak kecil.
Orang tua kita sajalah, kalau dia kecewa sedikit saja, waduh marahnya
setengah mati. Kebayang ngga kalau tokoh ini seperti itu. Berartikan
bawahannya harus kasih laporan yang senang-senang terus, supaya tidak
kecewa. Jadi, ini bukan karena saya ikut trend tapi, ini masalah hukum alam.
Sekarang, bagi anak-anak yang berumur 35 sampai 45 tahun, yang tadinya
dijalan sebagai ujung tombak, ngerahin masa, sekarang saatnya kalian untuk
memimpin langsung berhadapan,” papar suami Rosana ini. Masih menurutnya,
selain masalah umur, syarat lainnya tidak melanggar hukum,punya niat baik
untuk mengelola bangsa
ini. Kalau masalah track record kita kan tidak tahu dan pasti partai
politik punya mekanismenya. “Jadi, umur 35 sampai 45, jangan jadi lapis
keberapa. Langsung masuk ke pertama. Kalau perlu bikin gol. Aku gak percaya
kalau yang muda itu selalu bikin salah, dan yang tua itu selalu sempurna.
Kalau menempatkan diri pada tempatnya, pasti asyik. Jadi kita harus berani
buka ruang selebar-lebarnya buat orang muda.

Tidak ada komentar: