Sabtu, 27 Juni 2009

Sri Mulyani Masih Dibutuhkan di Depkeu


JAKARTA, KOMPAS.com — Belakangan ini marak beredar kabar Menteri Keuangan Sri Mulyani akan dipindahtugaskan menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) menggantikan Boediono. Menurut pengamat ekonomi Cides, Umar Juoro, hal tersebut tidaklah tepat, pasalnya Departemen Keuangan masih membutuhkan sosok Sri Mulyani.

"Dia (Sri Mulyani) masih dibutuhkan di Departemen Keuangan untuk melanjutkan reformasi, belum lagi pengaturan reformasi di institusi lain, itu masih harus dilanjutkan," katanya. Kalau ditinggalkan, mungkin bisa saja reformasi ini stagnan," ujarnya seusai diskusi jurnalis dengan tema "Mengukur Rasionalitas Program Capres-Cawapres, Siapa Paling Realistis", di Hotel Nikko, Jakarta, Jumat (26/6).

Umar tidak meragukan kemampuan Menkeu, terutama untuk mengendalikan kebijakan moneter. Namun, dari sisi penentu kebijakan di pemerintahan, utamanya reformasi, Menkeu baru punya waktu tiga tahun untuk melaksanakannya dan butuh tambahan waktu.

"Selain itu, menteri keuangan itu selevel perdana menteri, jadi dia sebaiknya masih di Departemen Keuangan dulu," ujarnya.

Ia menyarankan, sosok pengganti Boediono agar dipilih dari kalangan internal BI. "Kalau BI masih banyak calon lain, jadi tidak perlu khawatir. Saya rasa Hartadi atau Muliaman pantas untuk menjabat sebagai Gubernur BI selanjutnya," tandas Umar.

RDI

Tidak ada komentar: