Sabtu, 27 Juni 2009

Tingkatkan Pembiayaan Industri Kreatif

Sabtu, 27 Juni 2009 | 06:54 WITA

B.post-JAKARTA, SABTU - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesnta porsi pembiayaan untuk industri kreatif ditingkatkan karena merupakan pondasi ekonomi bangs. Untuk itu dia mengusulkan pembiayaan khusus sebagai modal bagi industri kreatif diluar perbankan sepertimodal ventura.

Demikian dikemukakan Ketua Umum Kadin MS Hidayat pada Pekan Produk Kreatif Indonsia (PPKI) 2009 di JCC Jakarta, Jumat (26/6). "Skim modal ventura ini diperlukan, membantkredit yang dikeluarkan bank. Ini bisa membantu pelaku usaha industri kreatif," kata Hidayat.

Menuru dia skim modal ventura sangat membantu industri kreatif. Tak hanya di Indonesia di negara lain, skim mdal ini sangat membantu industri kreatif. Dia mencontohkan orang terkaya dunia Bill Gates saja bisnisna bermula dari pengembangan modal ventura. "Setelah membaik barulah bank membantunya," kata Hidayat.

Ia mengatakan skim modal ventura masuk ke industri kreatif sangat tepat karena pemilik modal ventura biasaya bisa masuk langsung menanamkan modalnya. "Daripada harus mengharapkan perbankan yang mensyaratkan segla persyaratan termasuk agunan yang sulit terpenuhi oleh industri kreatif, kan lebih baik langsung pakai sim itu," katanya.

Di tempat yang sama, Founder and CEO PT OB International Betty Alisjahbanaengatakan sektor industri kreatif sangat bagus dikembangkan dalam kondisi sekarang ini. Selain karena seor ini memiliki banyak sub sektor diantaranya kerajinan, sinematografi, dan sebagainya.

"Perusahaan yan kreatif dan inovatif lebih bisa bertahan dari krisis global karena pangsa pasarnya terutama dalam negeri sngat bagus," katanya.
Menurutnya potensi pasar industri kreatif ke depan bagus. Grafik menunjukkan pada2007 saja sudah mencapai Rp10 triliun. "Tahun ini kami perkirakan naik," paparnya.

Menurut Betty, ntuk memulai industri kreatif tak mudah. Namun kalau usaha itu sudah mulai membaik akan menjadi besar danjadi seorang pemimpin besar. "Ada beberapa yang mengajukan permohonan modal di industri kreatif dan kamisedang kaji," katanya.

(Persda Network/aco)

Tidak ada komentar: