Selasa, 12 Mei 2009

KRITISNYA POPULASI ORANGUTAN DI TAMAN NASIONAL KUTAI - KALIMANTAN TIMUR

From: Wahyuni Mangoensoekardjo
Date: Wed, 13 May 2009 11:27:22 +0700 (WIT)
Subject:SIARAN PERS: KRITIS, POPULASI ORANGUTAN DI TAMAN NASIONAL KUTAI - KALIMANTAN TIMUR


SIARAN PERS
Untuk disiarkan segera pada tanggal 13 Mei 2009


KRITIS, POPULASI ORANGUTAN DI TAMAN NASIONAL KUTAI - KALIMANTAN TIMUR


Centre for Orangutan Protection (COP) mendesak Komisi Pemberantasan
Korupsi untuk bertindak cepat menegakkan hukum guna menyelamatkan populasi
terakhir Orangutan sub species morio (Pongo Pygmaeus Morio) yang berada di
Taman Nasional Kutai - Kalimantan Timur. Jumlah orangutan di Taman
Nasional Kutai diperkirakan 600 individu pada tahun 2004, namun karena
massive-nya perusakan maka populasi yang tersisa diperkirakan hanya
tinggal 30 - 60 individu. Saat ini mereka hanya tersisa di blok Prevab -
Mentoko yang dipisahkan oleh sungai Sengata / Papa Charlie dengan
perusahaan tambang batubara Kaltim Prima Coal.


Para politisi dan pejabat pemerintah telah mensponsori dan membiarkan
tindak kejahatan yang terus menerus terjadi di sana hingga hari ini.
Pemerintah Daerah Kalimantan Timur dengan seijin Departemen Kehutanan
membangun jalan poros Bontang - Sengata sepanjang 60 km membelah Taman
Nasional Kutai pada tahun 2002. Pembangunan ini telah menghancurkan
habitat orangutan dan mengundang perambahan besar - besaran. Diperkirakan,
22.000 - 70.000 orang telah merambah dan menduduki Taman Nasional Kutai.
Ironisnya, Pemerintah malah menetapkan kawasan yang dirambah menjadi desa
dan kecamatan seluas 23.712 hektar.


“Taman Nasional Kutai sedang berubah menjadi sebuah kota yang lengkap
dengan lapangan terbang, stasiun bahan bakar, pasar, menara telepon
seluler (BTS), terminal bis, lokalisasi pelacuran. Hanya waktu yang akan
membuktikan, apakah orangutan bisa bertahan di sana atau tidak,” kata Yon
Thayrun, Habitat Campaign Manager COP.


“Akar persoalan di Taman Nasional Kutai adalah penyalahgunaan kekuasan
untuk mendapatkan keuntungan politik dan ekonomi. Guna memenangkan
dukungan dalam Pemilihan Kepala Daerah, para kandidat dan para pejabat
menarik dukungan masyarakat dengan memobilisasi pendudukan kawasan Taman
Nasional. Strategi bagi - bagi tanah gratis tersebut berhasil. Solusi
terbaik untuk Taman Nasional Kutai adalah menangkap dan memenjarakan para
politisi dan pejabat korup tersebut. Ini akan membuat para pendukungnya
meninggalkan lahan jarahan dan menghentikan aktivitas illegalnya,“ lanjut
Yon Thayrun.

Informasi lebih lanjut harap menghubungi:

YON THAYRUN
Habitat Campaign Manager - Centre for Orangutan Protection
email : yon.thayrun@cop.or.id
mobile : +628121998050


CATATAN UNTUK REDAKSI:
1. Menteri Kehutanan akan merekonstruksi Taman Nasional Kutai (evaluasi
luas kawasan, keanekaragaman hayati dan prospek pengembangan Kalimantan
Timur).
2. COP mempublikasikan “white paper” yang menyertai siaran pers ini.


Population and Habitat Viability Assessment (PHVA) 2004 dan Orangutan
Action Plan 2007 - 2017.
Balai Taman Nasional Kutai memperkirakan 60 individu. Stasiun Riset Kakap
memperkirakan 30 individu.
Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur menyatakan bahwa jumlah perambah
mencapai 22.000 pada tahun 2007. LSM Bebsic dan Bikal menyatakan bahwa
jumlah perambah mencapai 70.000 pada Januari 2009.
SK Gubernur Kaltim No. 6 / 1997 menetapkan 2 kecamatan dengan 7 desa di
dalam Taman Nasional Kutai.

http://orangutanprotection.com/indexina.php?menu=show_weblog.php&id=53&lang=ina


WAHYUNI MANGOENSOEKARDJO
and orangutan

COP I Centre for Orangutan Protection
World Trade Centre Complex
Wisma Metropolitan II, 6th Floor
Jalan Jenderal Sudirman Kav.29
Jakarta 12920 INDONESIA
T / F : +6221 7395877
E: yuyun@cop.or.id
www.cop.or.id

Tidak ada komentar: