Minggu, 09 Agustus 2009

10 Perusahaan India Bakal Masuk ke Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima tahun ke depan, 2014, India yakin kerjasama perdagangan antara Indonesia-India akan mencapai angka 20 miliar dollar AS. Ini lompatan luar biasa, mengingat 5 tahun lalu investasi 2 negara hanya 4 miliar dollar AS.

"Kita memiliki perdagangan yang bagus. Mencapai 10 miliar dollar AS (tahun ini)," kata Rajive Kaul, Ketua Delegasi Misi Dagang India, setelah mengadakan pertemuan dengan Fahmi Idris Menteri Perindustrian RI di Departemen Perindustrian Jakarta, Kamis (6/8).

Menurut Rajive yang juga pimpinan NICCO Corporation Ltd., investasi India ke Indonesia sampai saat ini sebesar 2 miliar dollar AS. Para perusahaan India sedang terus mencari peluang untuk berinvestasi ke Indonesia. "Kita dibantu oleh kedua pemerintahan untuk dapat menemukan sektor baru dalam investasi, yakni sektor energi, teknologi informasi dan di sektor tekstil," ungkapnya.

Rajive semakin optimis bekerja sama dengan Indonesia karena kedua negara sama-sama memiliki iklim usaha yang bagus. Keduanya mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik dan memiliki kondisi demokrasi yang kondusif. "Dan tentunya memiliki populasi penduduk yang bagus," tutur Rajive.

Penduduk Indonesia berkisar 230 juta orang dan India sebanyak 1,1 miliar orang. Untuk itulah India merasa percaya diri mengadakan Made in India Trade Fair pada 7-10 Agustus 2009 di Balai Kartini Jakarta. "Kami merasa percaya diri untuk besok. Kami melihat ini sebagai arus yang baik dalam perdagangan dan investasi serta bagi pengusahan teknologi," papar Rajive.

Perusahaan India yang direncanakan berpartisipasi adalah Nicco Corporation Ltd., Confederation of Indian Industry, ICS Group, Jetline Group of Companies, Kirloskar Electric Company, Tata Consultacy Services, Tata International Ltd., Titan Industries Ltd., WS Industries Ltd., Futurelinks International Pte Ltd.

Perusahaan tersebut bergerak di bidang alat angkut, peralatan dan perlengkapan elektronik, software, kemasan, konstruksi, perhiasan, jam tangan, bahan kimia, kerajinan tangan, hydropower, pengembangan infrastruktur, baik dalam skala usaha kecil, menengah dan besar.

Pada kesempatan tersebut juga Menteri Perindustrian RI Fahmi Idris akan menerima Menteri Negara Perdagangan dan Industri India Jyotiraditya Scindia di Departemen Perindustrian jam 13.00.


ONE
(http://m.kompas.com/news/read/data/2009.08.06.19081885)

Tidak ada komentar: