Kamis, 23 Juli 2009

Hari Ini Gerhana Matahari Terlama


BANGKOK, RABU - Fenomena alam yang mungkin hanya terjadi sekali dalam seumur hidup terjadi hari ini, Rabu (22/7). Gerhana matahari total yang menjadi incaran para fotografer, pengamat amatir dan tim ilmuwan ini merupakan gerhana matahari total kali ini adalah yang terlama pada abad ini.

Bahkan, kota Shanghai dan sejumlah pulau di selatan Jepang bakal mengalami gelap di siang hari waktu setempat. Kegelapan di wilayah-wilayah itu akan berlangsung selama sekitar lima menit. Para astronom berharap gerhana itu akan mengungkap sejumlah petunjuk mengenai matahari.

Gerhana pertama kali akan muncul pada dini hari di Teluk Khambhat, India, yang terletak di sebelah utara kota metropolis Mumbai. Pemandangan itu selanjutnya akan tampak bagian timur India, lalu di Nepal, Myanmar, Banglades, Bhutan, dan China sebelum akhirnya muncul di Pasifik.

Terhalangnya pandangan ke matahari oleh bulan dari permukaan bumi itu terakhir akan tampak di Pulau Nikumaroro, Kiribati, yang terletak di Pasifik Selatan. Namun penduduk negara-negara lain di Asia juga bisa melihat gerhana matahari, walau tidak akan total.

Bagi para astronom, gerhana itu akan menjadi peluang untuk memandangi langsung, dalam waktu relatif lama, korona matahari. Benda itu menyerupai cincin putih berjarak satu juta kilometer dari permukaan matahari.

"Korona itu memiliki suhu 2 juta derajat, namun kami tidak tahu mengapa begitu panas," kata Lucie Green, astronom dari University College, London. "Apa yang ingin kami saksikan adalah gelombang dalam korona. Gelombang-gelombang itu mungkin memproduksi energi pemanas. Itu berarti kami tengah menyelidiki satu elemen dari ilmu matahari," lanjut Green.

Tak hanya para ilmuwan, para cenayang lokal pun memanfaatkan gerhana matahari itu untuk menjual ramalan-ramalan mereka. Di Myanmar, misalnya, seorang cenayang memprediksi gerhana matahari terlama itu menandakan bakal adanya kekacauan.

Sedangkan para dukun di India punya pandangan berbeda yang tak kalah menakutkan. Mereka meminta para ibu yang sedang hamil untuk tetap berada di rumah selama gerhana berlangsung. Pasalnya, menurut kepercayaan turun-temurun, sinar matahari yang tak tampak dapat menimbulkan akibat buruk bagi jabang bayi.

Meski di beberapa negara di Asia bakal bisa menyaksikan langsung fenomena ini, sayangnya kali ini gerhana matahari total tidak dapat dilihat dari Indonesia.

Gerhana total terakhir yaitu pada Agustus 2008 berlangsung selama 2 menit 27 detik. Namun gerhana kali ini akan berlangsung lebih lama dan mungkin terlama dalam satu abad terakhir, yaitu 6 menit dan 39 detik.

(vvn/kps/dtc/AP)
(http://www.banjarmasinpost.co.id/read/artikel/17718/seumur-hidup-untuk-pembakar-hidup-hidup-ratusan-muslim)

Tidak ada komentar: