Sabtu, 04 Juli 2009
Saham Inovisi Mulai Diperdagangkan di Lantai Bursa
JAKARTA, JUMAT - Saham PT Inovisi Infracom Tbk mulai diperdagangkan di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (3/7). Inovisi bakal menjadi pendatang ke empat BEI di tahun 2009 ini. Sebelumnya sudah ada tiga perusahaan yang masuk ke lantai bursa, yakni PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO).
Menurut keterangan tertulis dari Kepala Divisi Pencatatan Sektor Jasa BEI Umi Kulsum, Inovisi Infracom masuk ke BEI dengan mencatatkan atau listing 920 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar sahamnya. Sementara harga penawaran sahamnya sebesar Rp125 per lembar saham.
Inovisi merupakan perusahaan penyedia layanan bisnis mobile dengan menghubungkan ke jaringan telekomunikasi bergerak atau yang sering dikenal sebagai Mobile IT Infrastructure Provider. Inovisi berdiri pada Mei 2007. Perusahaan ini masuk ke BEI dengan kategori Usaha Kecil Menengah (UKM), maka saham perusahaan ini bakal tercatat di papan pengembangan dengan kode INVS.
Sementara alokasi perolehan dana dari hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) 85 persen akan digunakan untuk investasi pada infrastruktur telekomunikasi dalam bentuk pembuatan mirroring system atas server sytem, sedangkan sisanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan.
Penawaran saham Inovisi yang berlangsung tanggal 24 sampai 26 Juni lalu mengalami kelebihan saham (oversubscribed) sebesar enam kali atau sejumlah 94,105 juta dari total jumlah saham yang ditawarkan."Besarnya permintaan menunjukkan minat investor cukup tinggi," kata Corporate Secretary Inovisi Infracom Benita Sofia, dalam keterangan tertulis, Kamis (2/7).
Per 30 September 2008, perseroan membukukan pendapatan Rp40 miliar, naik signifikan dari periode yang sama di 2007 sebesar Rp 4 miliar. Sedangkan laba usaha tercatat Rp 1,4 miliar naik dibandingkan periode yang sama 2007 sebesar Rp 163 juta. Untuk tahun ini perseroan menargetkan pendapatan bisa tumbuh 92 persen.
Inovisi masih berencana mengeluarkan dan atau mencatatkan saham baru atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam 12 bulan ke depan setelah pernyataan efektif. Upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi kondisi perekonomian dan iklim usaha yang membaik yang memicu kebutuhan tambahan modal bagi perseroan untuk investasi.
(Persda Network/ugi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar